KESOPANAN
Kesopanan dan kesusilaan merupakan
sesuatu yang sangat penting dan harus diperhatikan. Berbicara tentang kesopanan
dan kesusilaan, ada sebuah cerita yang menyentuh
hati saya. Skenario yang terjadi di pekarangan gelanggang futsal kolej
Za’ba benar-benar menyentuh mata hati saya. Saya bersama empat orang rekan
sekelas sedang asyik menonton pertandingan futsal. Di sebelah kiri saya,
sekumpulan siswi yang lengkap berseragam sepak bola, sedang menjerit, melolong
memberi sokongan kepada pasukan yang sedang bermain. Apa yang menarik perhatian
saya adalah, cara siswi-siswi itu memberikan sokongan. Suara yang pada umumnya
aurat bagi perempuan sebaliknya telah dikeluarkan semaksimum mungkin. Tidak cukup
dengan itu, siswi-siswi itu bahkan bertindak menggoncangkan “jaring” yang
mengelilingi gelanggang futsal. Semakin lama, suara mereka semakin kuat
sehingga mencuit hati sahabat saya untuk menegurnya. Sapaan sahabat saya
dibalas dengan nada yang agak santai, dan mereka terus bersorak.
Demikianlah sedikit banyak gambaran sekenario
yang melibatkan siswi-siswi yang kita sifatkan sebagai “brutal”. Secara pribadinya,
saya memahami situasi siswi-siswi berkenaan yakni mereka begitu bersemangat dan
berkobar-kobar jiwanya tatkala menyaksikan pertandingan yang melibatkan pasukan
kegemaran mereka. Sehubungan dengan itu, mereka telah beraksi ala-ala pasukan
sorak bagi pertandingan bola keranjang yang seringkali ditayangkan di kaca
televisi. Walau bagaimanapun, sebagai seorang insan yang bernama “Wanita”,
aspek kesopanan dan kesusilaan itu biarlah kekal terpelihara walau dimana jua
berada. Tidak bermakna salah untuk kita menyongkong pasukan kegemaran yang
sedang beraksi, tetapi, alangkah eloknya jika perlakuan dan peraturan kita
diletakkan pada batasnya! Aspek kesopanan dan kesusilaan amat penting khususnya
bagi seorang wanita. Wanita perlu menjaga tutur kata dan perilaku mereka ketika
berada dalam keramaian. Bersorak itu boleh tetapi harus tetap memelihara
kesopanan dan kesusilaan individu yang terlibat. Buat kaum Hawa termasuk diri
kita sendiri, marilah kita sama-sama memelihara kesantunan diri. Rasulullah
selalu mengajarkan kepada kita tentang pentingnya kesopanan, baik kepada orang
tua, guru, kaka kelas, teman dan semua orang yang berada disekitar lingkungan
kita.
Berikut ini beberapa contoh bagaimana
beradab dan berakhlak mulia sesama manusia :
·
Muliakan
tamu dan tetangga
“Barang siapa yang beriman kepada Allah
dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya. Barang siapa yang
beriman kepada Allah dan hari akhir maka
hendaklah ia memuliakan tamunya” (HR Bukhari dan muslim)
·
Berbuat
baiklah kepada temanmu
“Sebaik-baiknya teman disisi Allah Ta’ala
adalah yang paling berbuat baik kepada temannya” (HR Tirmidzi, shahih)
·
Tolonglah
saudaramu yang kesulitan
“Barang siapa yang membantu seorang
muslim dan menghilangkan kesulitan yang ada pada dirinya dari
kesulitan-kesulitan dunia, maka Allah akan hilangkan baginya kesulitan dari
kesulitan-kesulitan di hari kiamat kelak” (HR Muslim)
·
Balaslah
kejelekan orang lain dengan kebaikan
“Barang siapa yang memaafkan dan berbuat
baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah” (QS. Asy
Syura :40)
·
Berterimakasihlah
atas kebaikan orang lain
“Tidaklah bersyukur kepada Allah
seseorang yang tidak berterima kasih kepada manusia: (HR Bukhari dalam Al
AdabulMufrad)
·
Tebarkanlah
salam
“Maukah kalian aku tunjukan suatu amalan
yang jika kalian kerjakan niscaya kalian akan saling mencintai? Tebarkanlah
salam diantara kalian” (HR Tirmidzi, shahih)
·
Hormati
yang tua, sayangi yang muda
“Bukankah termasuk golongan kami, orang
yang tidak menghormati yang lebih tua, dan menyayangi yang lebih muda...” (HR
Ahmad, hassan)
·
Menjaga
tangan dan lisan
“Seorang muslim yang baik adalah yang
membuat kaum muslimin yang lain selamat dari gangguan lisan dan tangannya” (HR
Bukhari)
Gontor Putri 3